This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 06 Maret 2012

Mazda Luncurkan Mazda3 "Facelift" Berteknologi SKYACTIV



mazda Motor Corporation (MMC) meluncurkan Axela, juga dikenal dengan Mazda3. Versi terbaru Axela disertai  dengan teknologi terbaru khas Mazda, yaitu SKYACTIV. Harganya,  mulai dari 1,66 juta sampai 2,67 juta yen atau Rp193,6 juta - Rp312,4 juta per unit. Ditargetkan bisa terjual 2.000 unit per bulan.
Dijelaskan pula, Axela facelift dibekali mesin bensin 'SKYACTIV 2.0 liter, DOHC, 4-silinder, injeksi langsung, disandingkan dengan transmisi 6-percepatan otomatis berteknologi SKYACTIV-DRIVE. Teknologi terakhir ini, diklaim mampu mengurangi jeda perpindahan gigi dengan kemampuan setara dengan transmisi manual.
Tenaga yang dihasilkan mencapai 154PS pada 6.000rpm dan torsi 194Nm pada 4.100rpm. Mesin baru ini konsumsi bensin rata-ratanya lebih irit, yaitu 20 kpl (varian dengan pelek15 inci).
Mesin SKYACTIV-G 2.0 dilengkapi pula dengan teknologi baru Mazda, yaitu  intelligent-Drive Master (i-DM).Teknologi ini  mampu menciptakan suasana mengemudi yang nyaman dan menyenangkan. Juga ada panduan cara mengemudi yang baik melalui  layar  i-DM, khusus cara mengemudi irit bahan bakar.
Axela merupakan model kedua Mazda berbekal SKYACTIV setelah Demio atau  Mazda2. Model ini dipasarkan dengan 10 varian antara lain  sedan, sport, gerak roda depan (front wheel drive) atau empat roda (4-wheel drive).

Spesifikasi Honda Stream


Merk: Honda
Model: Stream 1.7
Transmisi: Manual
Tahun Pembuatan: 2005
Harga Baru (pada saat punya/tes): +/- 230 juta
Harga Second (pada saat penulisan ulasan): +/- 165 jutaan


Spesifikasi Kendaraan:
1671 cc 7-seater FWD 4-silinder ABS kompresi: 9,8:1 i-Vtec Immobilizer EBD 153 BHP
Max power: 125.00 PS (92 kW or 123 HP)
Max torque: 154.00 Nm (15.7 kgf-m or 113.6 ft.lbs)
Ulasan:
Stream muncul di Indonesia sekitar tahun 2001-2005, Stream tahun 2005 hadir dengan desain lampu depan yang unik, dan lebih bernuansa sporty. Honda Stream keluaran 2005 hadir dengan 2 transmisi otomatis 5 percepatan serta manual 6 percepatan. hadir dengan isi silinder 1.7 serta 2.0.
Salah satu hal yang paling menakjubkan dari Honda Stream adalah gear shiftnya yang lembut, perpindahan gigi terasa lembut baik 1-2, 2-1, dst. Terasa sangat lembut ketika melakukan perpindahan gigi.
Sudah dilengkapi dengan fitur keamanan Immobilizer, serta sistem pengereman sudah menerapkan ABS(anti-Lock Brake System) serta EBD.
Konsumsi BBM yang cukup irit 1:9 untuk ukuran dalam kota, 1:11 untuk luar kota. FC ini tergantung Driving Style sang pengemudi, paling hemat FC Honda Stream +/- 1:12 sedangkan terboros kisaran 1:7.
Dengan tingkat kompresi +/- 9,8-10:1 dianjurkan Honda Stream diisikan Pertamax, walau memang diisi dengan Premium tidak jadi masalah(tergantung pemilik).
Bukan ide yang baik untuk menampung penuh 7 orang dewasa karena jok baris ketiga terasa sempit untuk ukuran orang dewasa, jok baris ketiga memang terlihat optional. Space yang diberikan untuk jok baris ketiga sangat sempit, kenyamanan penumpang baris terakhir seakan terganggu.
Aura sporty terpancar dari mobil rilisan Honda ini. Dengan diameter velg sebsar +/- 17 inchi menjadikan mobil ini terdepan untuk urusan tampilan MPV.
MPV yang cukup tangguh. Dengan akselerasi yang cukup baik, serta handling yang mumpuni Stream sangat nyaman dikendarai. Kesan ergonomis dengan posisi duduk yang nyaman serta Gear Shift Knob yang mudah dijangkau(model menempel pada Dashboard). Dengan model Gear Shift Knob yang menempel pada Dashboard, sehingga masih tersedia tempat untuk anda menaruh barang2 di lantai antara kursi depan pengemudi dan kursi depan penumpang.
Positif:
- Interior nuansa eropa
- desain eksterior yang impresif
- akselerasi yang baik
- Perpindahan gigi yang lembut
- FC yang tergolong irit
- sporty look
- Resale value
- handling
- kabin depan yang ergonomis
Negatif:
- Peredaman kabin kurang baik
- body roll + 80 kpj
- Single blower AC
- Hidung depan tidak terlihat
- FWD (kurang cocok di Indonesia)
- Leg room jok baris ketiga terasa sempit
- harga second yang tergolong mahal(seharga mobil baru Nissan GL)
Ringkasan:
Kesan sporty terpancar dari small MPV ini, dengan desain interior nuansa eropa dengan balutan kulit berkualitas.
Fuel consumption yang irit 1:9 dalam kota, 1:11-12 luar kota
Peredaman mesin kurang baik, suara mesin masih terdengar jelas ke dalam kabin.
Masalah pada kaki2 depan Stream sering muncul karena Stream berpenggerak roda depan (Front Wheel Drive), lebih tidak tahan akan goncangan/massa yang berlebihan. CMIIW
Leg room yang sempit pada jok baris ketiga, untuk ukuran orang dewasa +/- 170 cm, menjadi kelemahan Honda Stream. Harga second-nya masih terlalu mahal, masih seharga Nissan GL baru.
Pendapat pribadi (subjective):
Merupakan small MPV yang tidak buruk pada jamannya. Honda Stream hadir dengan kesan MPV bernuansa sporty nan elegan dengan balutan interior kualitas cukup baik, menjadi daya tarik tersendiri bagi beberapa orang, tapi bagi sebagian orang mobil ini kurang bisa mengambil hati pemiliknya. Tapi, bagi anda yang mencari mobil dengan teknologi yang mumpuni pada tahun itu (2005) Stream merupakan pilihan yang cocok, dengan dukungan i-Vtec sehingga efektifitas konsumsi bahan bakar bisa maksimal, serta sudah ditanamkannya sistem pengereman ABS(anti-lock Brake System) menjadikan kenyaman dalam berkendaraan meskipun dipacu kencang.
Untuk sektor Interior sepertinya tidak perlu ada perombakan, cuman saran saya sedikit ditambahkan sistem audio tambahan, walau sesungguhnya standard pabrik/bawaan pabrik kualitas audio Honda Stream cukup menjanjikan.
Untuk mempercantik eksterior, bisa menambahkan bodykit keluaran mugen(tuner asli honda) semakin menambah kentalnya nuansa sporty, dengan balutan ring 18″ sudah cukup menambah kesan sporty Stream anda. Anda juga bisa menambahkan peredam mesin, sehingga suara mesin tidak masuk ke kabin, semakin menambah kenyamanan anad berkendara.

New Mazda CX-5 Semakin Aman Dengan Teknologi SCBS

Cara kerjanya dibantu oleh sebuah sensor yang ditempatkan pada kaca depan yang berfungsi untuk mendeteksi objek yang datang dari arah depan. Sensor ini akan menurunkan putaran mesin dan mengaktivasi rotor rem yang kemudian melakukan pengereman secara otomatis tanpa harus menekan pedal rem.

Selain itu, salah satu pabrikan asal Jepang ini telah mengembangkan juga teknologi Acceleration Control for Automatic Transmission yang terkoneksi dengan SCBS dan membantu proses pengereman.



Sembilan Teknologi Otomotif Terkini

Sembilan Teknologi Otomotif Terkini


Teknologi di industri permobilan mengalami perkembangan pesat. Berbagai inovasi dihadirkan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, hingga menciptakan pengendaraan yang lebih berkualitas. Berbicara teknologi, banyak yang dimulai dari mimpi. Misalkan saja dulu tidak pernah terpikir mobil dapat parkir sendiri atau antar-kendaraan bisa 'berkomunikasi' untuk menghindari kecelakaan. Tapi, sekarang semuanya sudah terwujud, bahkan  hingga ke teknologi yang memungkinkan pengereman dilakukan secara otomatis, ketika berhadapan dengan kendaraan lain. Semua teknologi itu tentunya membuat mobil semakin bermanfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan.


Parkir Pintar (Active Park Assist)
Lexus termasuk perusahaan yang pertama kali mengaplikasikan teknologi parkir pintar ini. Terakhir, Ford Motor Company (FMC) mengenalkan Active Park Assist yang akan diaplikasi pada Lincoln MKS sedan dan MKT crossover. Teknologi ini menggunakan sistem sensor ultrasonic dan electric power assisted steering (EPAS) untuk memposisikan secara otomatis kendaraan, dengan cara mengkalkulasi dan mengoptimalkan sudut lingkar kemudi saat melakukan parkir paralel.

Pengemudi cukup menekan tombol Active Park Assist dan mobil bisa secara cepat, mudah, dan aman memarkir kendaraan tanpa perlu menyentuh lingkar kemudi. Tampilan visual atau audio akan memberitahukan pengendara terhadap jarak dengan mobil lain, obyek, atau orang.

Pengereman Otomatis dan Pre-Crash
Volvo menghadirkan teknologi keselamatan yang disebut Collision Warning with Full Auto Brake (CWAB). Fitur terbaru ini akan mendeteksi posisi kendaraan di depan melalui radar dan sensor kamera, lalu akan memicu sistem pengereman secara otomatis, bila pengemudi tidak menyadari adanya potensi kecelakaan.

Jarak efektif dengan kendaraan lain yang bisa ditangkap radar dan kamera sekitar 150 m. Ketika jaraknya mendekat, sistem ini akan memberi peringatan kepada pengemudi. Bila pengemudi tidak merespon, maka CWAB secara otomatis akan mengerem kendaraan. XC60 juga mengaplikasi City Safety yang dilengkapi sensor laser. Sensor ini mampu memonitor berbagai obyek pada jarak lebih dari 10 meter dan apabila membaca adanya persimpangan dan kemacetan lalu-lintas di dalam kota, pesan sinyal akan disampaikan kepada komputer agar kecepatan XC60 dikurangi. Misalnya, di kecepatan di atas 15 kpj, komputer secara otomatis akan menekan rem 50% apabila terdapat kendaraan yang melaju pelan atau berhenti di depan dan tidak diketahui pengemudi.

Toyota juga memiliki teknologi yang hampir serupa dan dinamakan Front-side Pre-crash Safety System dan Pre-crash Seatback, yang dipakai Toyota Crown. Inovasi Toyota ini mampu memprediksi secara akurat skenario akan terjadinya tabrakan dengan menggunakan gelombang radar yang dipancarkan secara diagonal ke kanan dan ke kiri kendaraan. Hal ini untuk mendeteksi kendaraan yang melaju kencang dari persimpangan jalan.

Pre-Crash system juga mengendalikan banyak hal, seperti pengatur sandaran kursi dan sabuk pengaman penumpang depan dan belakang. Sistem ini juga akan menegakkan sandaran kursi agar airbag bisa memberikan perlindungan maksimal. Pre-Crash Intelligent Head restraint disiapkan untuk mengurangi risiko cidera leher akibat hentakan dari belakang.

Reduksi Emisi NOx
Mazda mencatatkan CX-7 sebagai mobil penumpang pertama di Jepang yang menggunakan Urea Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk mesin diesel. Tujuannya jelas, Mazda ingin mengubah persepsi bahwa SUV menjadi penghasil emisi gas buang terbesar. Melalui teknologi baru ini, pembakaran mesin MZR-CD 2.2L turbo diesel yang menghasilkan sisa Nitrous Oxide (NOx) akan dibersihkan melalui penyemprotan urea cair. Penggunaan sistem ini berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dan menekan emisi CO2 (dari mesin bensin). Berkat teknologi SCR, CX-7 facelift bisa melenggang dengan sempurna untuk lolos dari regulasi emisi Euro5.

SCR dan urea cair ini disimpan di tempat khusus di belakang dengan tidak mengurangi ruang penumpang belakang. Untunglah mesin diesel CX-7 sudah rendah emisi sehingga tangki penyimpanan urea cair berukuran kecil. Urea cair ini merupakan zat kimia yang tidak berbahaya dan umum digunakan sebagai pelengkap pada pelembab kulit dan krim pelembut tangan.

Pengendali Pasokan Oksigen di Ruang Bakar
Selama ini pengaturan pasokan bahan bakar diatur seiring pijakan pedal akselerator, sehingga kendali pasokan oksigen diatur sesuai bukaan katup pada throttle di ujung saluran masuk atau besar kecilnya celah katup masuk. Gerakan buka-tutup katup ini memiliki durasi yang berlangsung konstan. Namun, gerakan konstan ini terkadang tidak sesuai kebutuhan mesin, karena pada saat tertentu mesin terbebani, yang membuatnya kehilangan daya optimum.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Fiat melakukan riset yang menghasilkan sebuah sistem yang dapat mengubah gerak katup dari konstan menjadi variabel atau sesuai kebutuhan. Fiat mulai memperkenalkan rancangan ini untuk pertama kalinya pada 1960 dan kini telah disempurnakan menjadi teknologi MultiAir. Prinsip kerjanya terkonsentrasi pada pergerakan katup pasokan masuk udara dalam mengatur jumlah udara ke ruang bakar. Dengan mengandalkan pergerakan piston dan camshaft yang akan mengerakan katup saat piston di posisi hisap (siklus 4-tak yang pertama), sebuah solenoid akan mengatur durasi katup masuk tersebut.

Sejauh ini, teknologi pengaturan buka-tutup katup sebenarnya telah banyak dikembangkan oleh manufaktur lain. Sebut saja, 4-valve technonolgy dari Mercedes atau VANOS (Variable Nockenwellen Steuerung) dan Valvetronic milik BMW. Dari ranah manufaktur Jepang, nama VVT-i (Variable Valve Timing) dari Toyota atau VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) kepunyaan Honda, serta MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system). Namun, kebanyakan teknologi itu memakai sistem elektronik sebagai kendali rangkaiannya, dengan menggunakan ECU terpisah serta aktuator yang disematkan pada ujung camshaft dan cara ini memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi. Hal inilah yang lantas disederhanakan Fiat dengan memanfaatkan oli mesin.

Berkat MultiAir, tenaga puncak mobil diklaim naik sekitar 10%. Tidak hanya itu, torsi pada putaran mesin rendah meningkat hingga 15% karena udara masuk lebih banyak. Kerugian mekanis akibat gesekan antar komponen mesin (pumping loss) juga berkurang hingga 10%, diikuti turunnya output emisi CO2. Dengan cara ini pula, konsumsi BBM terpangkas 25% dibanding mesin lain dengan kapasitas dan jumlah silinder sama, dan menekan emisi gas buang karbon monoksida 40% serta nitrogen oksida 60%. Rencananya, teknologi MultiAir ini diterapkan pada mesin 16-katup 1,4 liter milik Alfa Romeo MiTo di akhir 2009.

Pelacak Pejalan Kaki dan Pengendara Sepeda
BMW Group Research & Technology bekerjasama dengan beberapa institut riset di Jerman mengembangkan teknologi Car-2-X Communication. Teknologi ini diciptakan untuk menghindarkan mobil dari kemungkinan menabrak pejalan kaki atau pengendara sepeda yang berjalan di sela-sela mobil-mobil yang sedang terparkir. Pencegahan terjadinya insiden kecelakaan itu didapat melalui penerimaan data dan teknologi pelacakan, termasuk kerjasama sistem sensor antara kendaraan dan transponder yang hasilnya membuat pejalan kaki bisa teridentifikasi.

Proyek yang dalam bahasa Jerman disebut 'AMULETT' tersebut dibiayai Kementerian Negara Ekonomi, Infrastruktur, Transportasi, dan Teknologi Jerman selama tiga tahun. Dalam mengerjakannya, BMW menggandeng berbagai pihak seperti Continental Safety Engineering International GmbH, Fraunhofer Institute for Integrated Circuits, Institute for High Frequency Engineering at Munich’s Technical University, dan ZENTEC GmbH.

Sistem Car-2-X Communication menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) yang di masa depan akan terintegrasi dengan tas sekolah, telepon mobil, atau tongkat berjalan. Secara singkat cara kerjanya, mobil akan mengidentifikasi sinyal elektromagnet yang dipacarkan transponder pada frekuensi 2,4 GHz dan data tersebut diolah melalui tampilan visual, sehingga pengemudi mengetahui posisi pejalan kaki meskipun tidak terlihat.

Layar Terpisah (Splitview)
Mercedes-Benz memahami keinginan antara pengemudi dan penumpang depan yang berbeda dalam menikmati monitor yang terdapat pada kendaraan. Untuk itu, generasi S-class berikutnya akan memiliki fitur yang disebut Splitview Comand Display. Teknologi baru yang dibuat melalui kerjasama dengan Bosch ini menjadikan monitor pada dashboard dapat menampilkan tayangan berbeda, tergantung posisi pengemudi dan penumpang depan.

Misalnya, pengemudi menginginkan peta navigasi, sedangkan penumpang depan secara bersamaan menginginkan memutar film DVD favoritnya untuk menghilangkan kejenuhan saat berkendara, maka layar yang sama akan menampilkan dua tampilan berbeda. Layar bekerja dengan cara menyisipkan sebuah filter yang akan mengatur pixel di dalam LCD untuk menampilkan citra tertentu dari sudut pandang yang berbeda. Dengan demikian, pengemudi akan tetap berkonsentrasi terhadap navigasi agar tidak tersesat di jalan, sementara penumpang dapat menggunakan remote control untuk menikmati fasilitas hiburan dan headphone di telinganya.

Manajemen Lalu-Lintas
Sebuah cara baru untuk mengurangi kemacetan lalu-lintas diperkenalkan Audi melalui sistem barunya yang disebut Travolution. Perangkat lunak yang menghabiskan dana riset sekitar 1,2 juta Euro ini memungkinkan pemilik Audi mendapatkan informasi mengenai lampu lalu-lintas: kapan hijau atau merah. Dari informasi yang didapat itu, kendaraan dapat menghitung jarak dan menjaga kecepatan menjelang lampu lalu-lintas sehingga akan mengurangi kondisi 'start & stop' saat menunggu lampu merah.

Proyek Travolution itu mendapat dukungan dari departemen lalu-lintas kota Ingolstadt, Jerman, karena akan mengurangi durasi berhenti kendaraan, sehingga kemacetan lalu-lintas bisa dikurangi. Sistem kerjanya, modul komunikasi yang dipasang di lampu lalu-lintas akan mengirimkan informasi pada mobil mengenai kapan lampu hijau menyala. Sedangkan sistem komputer di kendaraan akan menghitung berapa kecepatan yang harus dilakukan pengemudi agar pada saat melintas di lampu lintas yang dituju dalam keadaan 'hijau'. Informasi divisualkan melalui menu multimedia interface di dalam kendaraan. Cara ini juga selain mengurangi frekuensi berhenti, dapat menurunkan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang CO2.

Airbag Penumpang Belakang
Pemasangan airbag untuk pengemudi dan penumpang depan sepertinya sudah umum diterapkan manufaktur. Namun, untuk penumpang belakang, sedikit sekali yang mencurahkan perhatiannya. Untuk mengakomodir keselamatan penumpang belakang, Toyota akhirnya menciptakan rear window curtain shield airbag pertama di dunia yang diaplikasi pada mobil kecil iQ.

Airbag ini menggunakan sistem Supplemental Restraint System (SRS) untuk melindungi bagian belakang kepala penumpang baris kedua, sehingga dapat meminimalkan risiko cedera serius saat terjadinya tabrakan dari belakang. Airbag ini akan mengembang dari bagian roof lining di atas jendela belakang dan membentuk tirai pelindung. Lebih jauh lagi, Toyota menambah airbag untuk penumpang belakang yang dipasang di konsol tengah kursi belakang (rear-seat center airbag), untuk mencegah cedera serius benturan sesama penumpang.

Eco-Driving
Teknologi hybrid memang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar, tetapi kemampuan itu dapat hilang bila gaya dalam mengemudi bersifat agresif. Untuk mensosialisasikan prinsip eco-driving, Honda melakukan terobosan dengan mengenalkan Ecological Drive Assist System (EDAS). Sistem ini bertujuan membantu pengemudi dalam menerapkan prinsip mengemudi eco-driving.

EDAS diaplikasi oleh mobil hybrid Insight. EDAS memiliki tiga fitur kunci dan yang pertama adalah mode ECON. Setelah menekan tombol ECON di dashboard, secara otomatis mode ini akan mengontrol kinerja mesin, fungsi transmisi (CVT), dan komponen powertrain lainnya agar lebih ekonomis. Di sini efektivitas mesin akan lebih maksimal dengan mengatur fungsi AC, memperpanjang jeda berhentinya mesin saat mobil berhenti, dan memaksimalkan kemampuan pengisian ulang baterai saat pengereman.

Fitur kedua adalah fungsi pembimbingan melalui indikator berwarna pada speedometer. Jika muncul warna hijau sebagai background, berarti Anda telah mengemudi secara efisien. Jika warna latarnya berubah biru, maka gaya mengemudi Anda membuat konsumsi bahan bakar lebih boros. Fitur terakhir adalah fitur penilaian. Setelah Anda berkendara, komputer akan menampilkan sebuah grafik pohon kecil di layar Multi Information Display (MID). Makin ekonomis cara mengemudi, maka makin banyak daun yang tumbuh di pohon tersebut. Terlebih bila mengemudi secara sempurna atau sangat ekonomis, maka tak hanya daun yang muncul tapi juga gambar bunga. Terakhir ketika kunci kontak dimatikan, MID akan memunculkan nilai yang dicapai pengemudi.